28.8.15

Mengenang Jogja...



Jogja...
adalah tempat dimana segala awal perjalananku sebagai seorang 'musafir' dimulai. Belajar di tempat orang, dan hingga akhirnya, syukur pada Tuhan boleh diakhiri dengan baik. Masa-masa peralihan dari remaja eS-eM-A hingga sekarang sebagai seorang pemuda dewasa bisa dikatakan terproses di tempat ini. Kenangan manis, semanis gudeg dan bakpia ter-rajut rapi nan indah di kota ini. 5 Tahun mungkin nampaknya singkat bagi sebagian orang, tetapi ia tak cukup dikisahkan dalam ratusan atau bahkan ribuan kertas. ia terpatri dalam sanubari terdalam, juga, ia menguasai satu bagian penting dalam hatiku.

Jogja... 
adalah tempat dimana aku dan kamu bertemu. ia adalah pelabuhan pertama dimana sampan kehidupan kita masing-masing kita dayung, mengarungi samudera hidup yang luas pula dalam, ngeri namun ada matahari yang tetap berseri. meninggalkan kota ini dalam hitungan hari terasa berat, bukan karena aku takut melangkah ke depan.. tetapi, karena kenangan-kenangan yang kita bangun terlalu indah, dan mempesona jiwaku dalam ketertegunan nan syahdu...

28/8/15-02.40
Bilik 6-Dederuk 8
Demangan Baru-Yk

»»  READMORE...

5.7.13

Bekerjasama Menggunakan Karunia yang Berbeda-beda

Bekerjasama menggunakan karunia yang berbeda..

Setiap manusia pada dasarnya diberikan talenta, kemampuan, maupun bakat/potensi yang beraneka ragam. Talenta atau karunia itu ada untuk kita kelola dan kembangkan, dan kita pakai untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan (bdk. Mat. 25:14-30). Namun seringkali kita sulit untuk melihat potensi ataupun karunia yang kita miliki, kita bahkan enggan untuk mengelola segala potensi yang kita miliki itu.  Potensi atau karunia yang kita miliki itu sejatinya kita pakai bersama untuk ikut serta dalam membangun dan pembangunan jemaat, tanpa keikutsertaan kita, maka, jangan berharap dan bermimpi kita memiliki gereja yang "maju".

Memajukan gereja adalah kerinduan tiap kita. Namun, permasalahannya adalah apakah ketika kita telah ikut serta memajukan jemaat kita, kita akan 'bebas' dari persoalan? Tentu tidak, justru dari situlah kita akan semakin banyak belajar untuk terus mengelola pembangunan gereja ditengah kepelbagaian karunia/talenta/potensi yang ada dijemaat. Bekerjasama, menjadi kunci kita untuk mewujudkan pembangunan jemaat sekaligus dalam mendayagunakan talenta kita dalam kehidupan berjemaat. Hindari sikap egoistik dan individualistik, bukan aku atau saya, tapi KITA! Bekerjasama dalam kehidupan gereja maupun masyarakat, merupakan panggilan kita sebagai sebuah komunitas iman, untuk terus mewujudkan misi Allah (Missio Dei) dalam kepelbagaian potensi dan karunia-karunia jemaat. 

»»  READMORE...

17.7.11

Urusan 'si' Pribadi !

Suatu hari,ada sepasang sahabat yang bercengkrama...
mereka bernama Budi dan Adi..

Budi berkata pada Adi
Budi: heh di, kamu kenal kan sama si Rendi??
Adi: kenallah, dia kan teman sebangkuku di SMA.Emg ada apa dg dia??
Budi:ehmmm... gni...... eemmm...eitzz tapi jgn bilang siapa2 ya...
Adi: oke.. Emang ada apa sih??Budi: ini masalah pribadi soalnya!!!
Adi: lhohh??? katanya masalahnya Rendi? koq malah ngomongin si Pribadi??kalo ngomongin maslaah si pribadi jgn sama aku, aku ga kenal sama si pribadi
Budi: aah kamu... bukan gitu.. ini masalah rahasianya si Rendi...

anekdot "itu urusan pribadi" masuk akal juga untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu mengurusi urusan orang lain yang memang bukan urusan kita. seperti menggosipkan keburukan orang lain / mencritakan aib orang lain pada khalayak. Apalagi kita pasti tidak mau jadi bahan pembicaraan orang lain...

Pertanyaannya : Mampukah kita menahan "rasa ingin tahu" yang berlebih itu ??



(Written by: Yohanes Putra Pratama)
»»  READMORE...