Saat perang dunia II, seorang anggota marinir Amerika Serikat terpisah dari rombongan kesatuannya, dan ia sendirian di hutan belantara. Kemudian ia melihat sebuah gua, dan ia masuk kedalamnya untuk bersembunyi dengan harapan ia tidak akan ditemukan oleh musuhnya. Sementara ia bersembunyi, ia berdoa memohon kepada Tuhan agar ia selamat hingga teman-temannya datang kembali untuk menyelamatkan ia.
Tiba-tiba seekor laba-laba jatuh, dan mulai menenun jaringnya di mulut gua. Walau ketakutan, tetapi dalam hati marinir itu, ia tertawa. Yang ia butuhkan adalah dinding batu untuk menyembunyikan dirinya, dan bukan seekor laba-laba yang menenun jala. Sementara laba-laba ini membuat jaring yang berlapis-lapis, terdengarlah derap tentara musuh yang mulai mendekat ke gua tempat ia bersembunyi itu. Kemudian tentara musuh itu memeriksa gua tersebut, sementara memperhatikan gua itu, mereka melihat jaring laba-laba yang tebal itu, lalu pemimpin mereka berkata "kita tidak perlu memeriksa disini, tidak mungkin ada yang dapat masuk tanpa merusak jaring laba-laba ini"
Kemudian tentara musuh-pun pergi meninggalkan gua tersebut, dan selamatlah nyawa marinir itu dari musuh yang siap membunuhnya.
Tuhan, dengan cara unik-Nya telah menyelamatkan nyawa marinir itu. Awalnya marinir ini tertawa melihat laba-laba itu, tetapi sekarang ia sadar, bahwa melalui jaring yang ia pikir tidak berguna-lah ternyata yang menyelamatkan nyawanya dari musuh. Bagi Tuhan, sebuah jaring laba-laba yang tidak berguna itu bisa lebih kuat daripada dinding batu untuk melindungi nyawa marinir itu.
Demikian juga dalam hidup kita, seringkali kita tidak sadar, bahwa justru pertolongan Tuhan hadir dalam wujud yang tidak kita duga....namun lewat yang kita tidak duga itu-lah justru malah yang dapat menolong kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thank's for your comment